Apa yang dimaksud dengan GAYA? Jenis dan Contoh Gaya itu Apa Saja?
Jan 28, 2019
Edit
A. Pengertian Gaya
Istilah gaya
pasti sudah sangat sering kita
dengar, khususnya bagi teman-tema yang sedang belajar fisik baik di SMA, SMP,
atau di tingkat sekolah dasar dalam pelajaran IPA. Dalam
kehidupan sehari-hari secara tidak sadar kita melakukan aktivitas yang
berhubungan dengan gaya. Gaya yang berupa dorongan dan tarikan biasa kita
lakukan pada saat kita membuka atau menutup pintu.
Menurut
definisinya sendiri, gaya adalah tarikan
atau dorongan yang dapat mempengaruhi keadaan suatu benda. Gaya merupakan
besaran fisika yang memiliki nilai dan arah, sehingga termasuk dalam jenis
besaran vektor. Satuan SI yang digunakan untuk mengukur gaya adalah Newton dengan
dilambangkan huruf N. Untuk mengukur besar kecilnya gaya dapat digunakan alat
yang disebut dinamometer.
Gaya dapat menimbulkan perubahan gerak atau perubahan
kecepatan, misalnya meja yang didorong dapat bergerak karena mendapat gaya
dorong. Jadi adanya gaya mempengaruhi gerak suatu benda. Secara umum, gaya
tidak hanya mempengaruhi gerak benda, tetapi gaya dapat mempengaruhi keadaan
suatu benda. Beberapa pengaruh gaya terhadap keadaan benda adalah sebagai
berikut.
- Benda diam menjadi
bergerak. Misalnya saat mendorong motor yang mogok, mendorong meja,
menarik gerobak pasir, menendang bola, tarik tambang.
- Benda bergerak menjadi
diam. Pada saat naik motor, ketika mengerem motor menjadi lambat dan
akhirnya berhenti. Berarti gaya dapat menyebabkan benda bergerak menjadi
diam
- Perubahan bentuk
benda. Contoh pada saat terjadi tabrakan mobil, mobil bisa menjadi
berubah bentuknya karena gaya yang diberikan pada benda melebihi kekuatan
bahan benda yang bertabrakan, seperti pada Gambar 1. Contoh lain adalah
saat menggunakan lilin mainan (plastisin).
- Perubahan arah gerak benda. Contoh pada saat pemain bola menendang bola, bola dapat berubah arah karena gaya yang diberikan pada bola.
Gambar 1. Mobil
penyok adalah salah satu bukti gaya
mempengaruhi perubahan bentuk benda.
Karena
sebagai sebuah kuantitas vektor yang memiliki besar nilai dan arah, gaya dapat
direpresentasikan melalui garis yang memiliki arah (anak panah) seperti Gambar 2. Arti dari gambar gaya
tersebut dilihat dari tiga bagian, yaitu titik pangkal, panjang garis, dan mata
panah. Pangkal garis sebagai titik pangkal gaya, panjang garis mewakili
besarnya gaya, dan mata panah menunjukkan arah gaya.
Gambar
2. Arti gambar gaya
Gaya yang bekerja pada suatu benda dimungkinkan
lebih dari satu, dimana semua gaya tersebut dapat digantikan oleh satu buah
gaya yang disebut sebagai Resultan Gaya, seperti pada Gambar 3. Jika terdapat dua
buah gaya atau lebih yang segaris dan searah dapat diganti dengan sebuah
gaya lain yang besarnya sama dengan jumlah gaya-gaya tersebut. Selanjutnya,
jika ada gaya yang segaris dan berlawanan arah dapat diganti dengan
sebuah gaya lain yang besarnya sama dengan selisih gaya-gaya tersebut.
Contoh lain gaya yang berlawanan arah adalah ketika lomba tarik tambang. Tim
yang menarik paling kuat akan menang karena mampu menggeser tim lawan dengan
besar selisih gaya kedua tim tersebut.
Gambar
3. Beberapa contoh
resultan gaya pada suatu benda
B. Jenis-Jenis Gaya
Secara
umum gaya dibedakan menjadi dua jenis yaitu gaya sentuh (gaya kontak) dan gaya
tak sentuh (gaya non kontak). Gaya sentuh merupakan gaya yang dilakukan
secara langsung (bersentuhan secara fisik) antara benda yang mengerjakan dan benda
yang dikenai gaya. Contohnya seperti orang mendorong gerobak pada Gambar 4. Sedangkan
gaya tak sentuh merupakan gaya yang bekerja pada suatu benda dengan tidak
secara langsung bersentuhan atau tidak ada kontak langsung antara benda yang
dikenai gaya dengan benda dalam mengerjakan gaya. Contohnya adalah gaya
magnet dan gaya listrik (gaya Coulomb).
Gambar
4. Dua orang yang
menarik dan mendorong gerobak merupakan gaya kontak
Lantas
apa saja macam-macam gaya dalam ilmu fisika? Berikut ini adalah jenis-jenis
gaya.
1. Gaya magnet
Gaya
magnet adalah gaya yang dihasilkan oleh magnet. Istilah magnet berasal dari
bahasa Yunani “magnitis lithos” yang memiliki
arti batu magnesian. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa
lalu yang kini bernama magnisa (sekarang berada di wilayah Turki) dimana
terkandung batu magnet yang ditemukan sejak zaman dulu di wilayah tersebut.
Magnet merupakan suatu jenis bahan yang mampu menghasilkan medan magnet. Medan
magnet adalah daerah di sekitar magnet yang menyebabkan sebuah muatan yang
bergerak di sekitarnya mendapat pengaruh suatu gaya magnet. Macam-macam magnet
dapat dibedakan menjadi beberapa klasifikasi, yaitu:
Magnet
permanen dan magnet sementara menghasilkan medan magnet yang melingkupi daerah
tertentu. Medan magnet digambarkan dengan garis khayal dapat disebut garis-garis
gaya magnet. Secara definitif, garis
gaya magnet adalah garis-garis khayal yang menunjukkan pola
garis-garis lengkung yang terbentuk di sekitar magnet. Pola tersebut merupakan
susunan pola garis-garis medan magnetik yang disebut garis gaya magnetik. Garis
gaya magnetik selalu berawal dari kutub utara menuju kutub selatan magnet,
seperti pada Gambar 5. Medan magnet yang terkuat berada di kedua ujung
kutub-kutub magnet.
Gambar
5. Garis-garis gaya
magnet batang
Garis-garis
gaya magnet dapat digambarkan dengan mengikuti aturan sebagai berikut.
- Garis-garis
gaya magnet tidak saling berpotongan satu dengan yang lainnya.
- Garis-garis
gaya magnet keluar dari kutub utara dan masuk ke kutub selatan membentuk
kurva tertutup.
- Daerah
yang garis gaya magnetnya rapat, menunjukkan medan magnet kuat, sedangkan
daerah yang garis gaya magnetnya renggang, menunjukkan medan magnetnya
lemah.
Sifat
kemagnetan memiliki karakteristik terkait dengan medan magnetnya, yaitu:
- Magnet hanya dapat menarik benda–benda
tertentu (feromagnetik dan diamagnetik) dalam jangkauannya, artinya tidak
semua benda dapat ditarik.
- Gaya Magnet mampu menembus benda, jika gaya magnet semakin kuat maka semakin tebal pula benda yang dapat ditembus
oleh gaya tersebut.
- Magnet memiliki dua kutub, yang dinamakan kutub
utara dan kutub selatan.
- Apabila kutub yang sejenis/senama didekatkan satu sama lain maka mereka akan saling tolak menolak, namun apabila kutub yang berbeda didekatkan satu sama lain maka mereka akan saling tarik menarik, seperti ilustrasi Gambar 6.
Gambar
6. Interaksi dua kutub
magnet yang didekatkan
2. Gaya Listrik Statis
Gaya
listrik statis adalah gaya yang dimiliki benda yang bermuatan listrik untuk
menarik benda-benda di sekitarnya. Fenomena listrik statis dapat terjadi pada bahan
jenis isolator maupun konduktor. Fenomena tersebut terjadi setelah adanya
materi yang netral menjadi bermuatan, salah satunya karena ada proses gesekan
(gosokan) yang diistilahkan dengan charging by friction, atau menjadi
bermuatan karena gesekan. Gesekan atau gosokan antara dua materi ini akan
membuat elektron dari atom materi yang satu berpindah ke atom materi yang lain,
sehingga kedua materi menjadi bermuatan. Jika suatu materi melepaskan
elektronnya, maka berubah menjadi bermuatan positif, sebaliknya akan bermuatan
negatif.
Listrik
statis berkaitan dengan gejala kelistrikan yang tidak mengalir.
Listrik statis tidak dapat mengalir dari satu tempat ke tempat lain atau hanya
dapat ada sekejap pada suatu tempat, berbeda dengan Listrik Dinamis. Contoh fenomena tentang potongan kertas kecil
dapat tertarik dengan penggaris yang telah digosok-gosok dapat dijelaskan
dengan konsep dasar listrik statis (muatan listrik) ini. Secara lebih
khusus, dapat dikatakan bahwa listrik statis (electrostatic) membahas
muatan listrik yang ada dalam keadaan statis (diam).
Gambar
7. Susunan atom netral dan bermuatan listrik
Muatan
listrik muncul karena adanya perpindahan elektron dari satu benda ke benda
lain, seperti pada Gambar 7. Muatan listrik terdiri dari jenis muatan positif dan muatan negatif.
Suatu materi/zat disebut bermuatan positif apabila proton lebih banyak daripada
jumlah elektron, dan begitupun sebaliknya. Sedangkan benda yang tidak memiliki
muatan disebut netral. Benda yang mempunyai jenis muatan sejenis akan saling
tolak-menolak ketika didekatkan satu sama lain, sebaliknya benda yang mempunyai
muatan yang berbeda akan saling tarik-menarik. Interaksi yang terjadi antar
muatan listrik dapat dijelaskan dengan Gaya Coulomb seperti yang
diilustrasikan pada Gambar 8.
Gambar
8. Gaya Coulomb antar
muatan listrik
3. Gaya Gravitasi Bumi
Gaya
gravitasi adalah kemampuan bumi untuk menarik benda lain menuju pusat bumi.
Jika kita melempar benda ke atas, baik dari kertas, pensil atau benda lain maka
semua benda itu akan jatuh ke bawah atau mengarah menuju pusat bumi. Berbeda
jika berada di luar angkasa, para astronot tidak merasakan gaya gravitasi,
akibatnya mereka akan melayang-layang di luar angkasa.
Contoh fenomena yang
dipengaruhi gaya gravitasi adalah:
- Buah yang jatuh dari pohonnya,
- Air yang selalu mengalir menuju tempat
yang lebih rendah
- Bola yang dilempar ke atas akan kembali
jatuh ke bawah
Dalam
keadaan diam, suatu benda tidak hanya dipengaruhi oleh gaya gravitasi semata,
terdapat gaya lain yang bekerja terhadapnya, yaitu gaya normal. Gaya normal diakibatkan
oleh benda yang bersentuhan dengan permukaan bidang sentuh yang arahnya selalu tegak
lurus dengan bidang. Gaya normal merupakan reaksi bidang terhadap gaya pada
benda di permukaan tersebut. Gaya normal diberikan oleh permukaan sentuh
terhadap benda yang arahnya tegak lurus dengan bidang sentuhnya.
Gambar
9. Interaksi gaya
normal da gaya gravitasi
Gaya
normal selalu berkaitan dengan gaya gravitasi karena gaya normal yang
menyeimbangkan pengaruh gaya gravitasi. Contohnya kita menganalisis sebuah
kotak yang ada di meja yang diilustrasikan pada Gambar 9. Kotak tersebut dalam
keadaan diam. Gaya normal memiliki arah yang tegak lurus dengan bidang sentuh.
Gaya gravitasi arahnya selalu ke bawah atau menuju pusat bumi. Maka arah kedua
gaya tersebut berlawanan. Biasanya dibuat kesepakatan atau komitmen dalam
analisis gaya bahwa ke arah atas adalah positif sedangkan arah ke bawah
negatif.
4. Gaya Gesekan
Gaya
gesek muncul ketika ada dua permukaan benda yang saling bersentuhan. Gaya gesek
dapat memberikan keuntungan maupun kerugian pada aktivitas manusia. Contohnya
saat kita berjalan di lantai yang kering, sentuhan permukaan sepatu dan jalan
akan menghasilkan gaya gesek. Gaya gesek ini membantu kita agar tidak
terpeleset saat berjalan. Bisa dibayangkan jika lantai tersebut licin, maka
gaya geseknya kecil dan kita akan kesulitan untuk berjalan karena selalu
terpeleset. Gaya gesek memiliki arah
yang selalu melawan arah gerak benda pada suatu permukaan.
Gaya
gesek yang besar mampu membuat benda yang bergerak akan segera berhenti. Ketika
gaya gesek yang terjadi kecil, benda masih dapat bergerak lebih jauh sebelum
berhenti. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat dinyatakan bahwa gaya gesek bersifat
menahan laju gerak benda agar benda itu dapat berhenti bergerak. Besar dan
kecilnya gaya gesek bergantung pada koefisien gesekan dan luasan permukaan
kedua benda yang saling bersentuhan.
Beberapa
sifat gaya gesek diantaranya sebagai berikut:
- Arah gaya gesek selalu berlawanan arah
dengan arah gerak benda atau kecenderungan (gaya luar) yang akan membuat
benda akan bergerak (jika benda dalam keadaan diam).
- Besar gaya gesek bergantung pada koefisien
gesekan dua permukaan benda yang bersentuhan.
- Gaya gesek tidak mampu membuat benda
bergerak.
Gaya
gesek statis dan gaya gesek kinetis merupakan dua jenis gaya gesek. Gaya gesek
statis bekerja pada benda yang diam dan ketika benda sudah bergerak maka
bekerja gaya gesek kinetis. Gaya gesek memiliki karakteristik disipatif,
artinya usaha yang dihasilkan gaya gesek dikonversi menjadi energi panas. Gaya
gesek tidak hanya terjadi jika suatu benda bersentuhan dengan benda padat
tetapi juga dapat terjadi ketika berada dalam fluida (air dan udara).
Selain gaya-gaya yang telah disebutkan di
atas, masih ada banyak jenis gaya lain yang sering dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari. Pembahasan tentang gaya-gaya tersebut secara lebih mendalam dapat
disimak dalam materi konsep dasar fisika di tingkat pendidikan menengah maupun
pendidikan tinggi.